Posts Tagged ‘#wisata’

Malang kini perlahan menggeliat jadi primadona wisata baru di Jawa Timur. Lengkapnya destinasi wisata yang Malang punya membuat kota ini menarik banyak pendatang saban harinya. Gimana gak tertarik ke Malang kalau mulai dari pantai, taman wisata, sampai pemandangan hijau ada di sana?

Tapi sekarang traveling bukan cuma soal datang ke destinasi dan menikmati apa yang ada di sana. Foto-foto apik juga wajib dipunya biar bisa bikin dunia tahu lewat sosial media. Kalau ke Malang, destinasi mana sih yang apik di mata dan oke untuk tampil di Instagrammu nantinya? CakalangTrans akan coba paparkan 6 diantaranya.

 

 

1. Alun-alun Merdeka Malang kini makin bersih dan cantik saja. Kerlap-kerlip lampu dan air mancur jadi andalannya

Alun-alun Malang yang kini makin apik dengan lampunya | Kredit: @trizasubagyo

Alun-alun Malang yang kini makin apik dengan lampunya

Baru selesai dipugar pada bulan Juni 2015 lalu, alun-alun Malang kini tampil dengan lebih bersih dan cantik. Terletak di jantung kota Malang, kini di alun-alun ini kamu bisa menemukan jalur sepeda dan air mancur “menari” plus kerlap-kerlip cantik lampu di malam hari. (lebih…)

Iklan

Siapa yang tidak mengenal Malang? Kota ini selalu ramai tiap musim liburan. Wajar saja, karena selain alamnya yang masih asri dan indah, kota ini juga mudah dijangkau baik dari Surabaya, Jawa Tengah, Jogja, Bali maupun Jakarta.

Sebelumnya CakalangTrans sudah pernah membahas wisata kota Malang di artikel ini dan artikel ini. Tapi karena Malang masih punya daftar destinasi lain yang sayang jika kalian lewatkan.

Deretan-deretan pantai yang apik, guyuran coban-coban (air terjun), ditambah dengan wisata-wisata buatan yang tak kalah bagus: yuk simak apa lagi yang bisa Malang tawarkan!

 

1. Air Sumber Sirah: keasriannya yang belum terjamahmembuat kamu merasa punya wisata privat di Malang.

Pemandangan bawah air yang asri dari sumber sirah.

Pemandangan bawah air yang asri dari sumber sirah.

Jadi sebelumnya, sumber sirah yang terletak di kecamatan Gondang Legi kota Malang ini bukanlah untuk tempat wisata. Tapi sekarang semakin banyak orang yang berkunjung ke sini untuk berwisata. Jangan khawatir karena keasriannya masih terjaga. (lebih…)

Kamis, 10 September 2015 | 04:04 WIB

cakalangtrans.wordpress.com-tugu

TEMPO.CO , Jakarta – Kota Malang terpilih sebagai kota percontohan kota hijau atau green city se-Asia Tenggara. Dalam siaran pers yang diterima Tempo, keputusan itu ditetapkan dalam forum dialog pembangunan berkelanjutan, Asean Mayors Forum 2015, di Makassar, 9 September 2015. Forum tersebut dihadiri wali kota se-Asia Tenggara dan para investor.

“Ini membuktikan penataan taman kota sesuai dengan jalurnya,” kata Sekretaris Daerah Kota Malang Cipto Wiyono, Rabu, 9 September 2015. Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) menilai Kota Malang berhasil menata taman dan lingkungan menjadi lebih asri dan ramah terhadap publik.

Konsep green city, kata dia, merupakan bagian penting dalam rencana pembangunan berkelanjutan. Sekretaris Umum United Cities and Local Government Bernandia Irawati C. menjelaskan, selain Malang, penghargaan diberikan kepada Kota Medan, Kota Batam, dan Kota Kendari.

“Keempat kota menjadi pencontohan kota hijau untuk kota se-Asia Tenggara,” ujarnya. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur memprotes terpilihnya Kota Malang sebagai kota hijau. Kota Malang dianggap tak layak ditunjuk sebagai kota hijau karena telah terjadi kerusakan atau kejahatan ekologis di Malang.

Seperti terjadi alih fungsi hutan kota Akademi Penyuluh Pertanian, taman kunir, dan hutan kota Malabar, yang menjadi pusat belanja, hotel, kantor kelurahan, serta perumahan mewah. “Sesuai aturan, ruang terbuka hijau publik 20 persen. Kota Malang hanya 8 persen,” ujar Dewan Daerah Walhi Jawa Timur Purnawan Dwikora Negara.

Purnawan menanyakan lembaga penilai, apakah mereka berkompeten menilai tata ruang dan apa saja unsur yang dinilai. Menurut dia, Kota Surabaya dan Malang jauh lebih dulu menata kotanya lebih baik. Sedangkan taman di Malang dijadikan tempat reklame terselubung.

“Taman berubah fungsi menjadi papan iklan oleh perusahaan yang membiayai pembangunan taman,” ujarnya. Menurut Purnawan, makna penghargaan akan berbeda jika diberikan oleh lembaga yang terdiri atas para ahli tata kota. Itu sebabnya, ia berpendapat penunjukan Malang sebagai percontohan kota hijau tak layak dibanggakan.

Malang Terpilih Jadi Kota Hijau Se-Asia Tenggara

Lampu berbentuk bunga matahari menghiasi taman alun-alun Tugu Malang, Jawa Timur, 29 April 2015. Pemerintah Kota Malang memasang sebanyak 34 lampu berbentuk bunga Matahari yang di ekspor dari Cina. TEMPO/Aris Novia Hidayat

 


 

sumber :

http://nasional.tempo.co/read/news/2015/09/10/206699251/malang-terpilih-jadi-kota-hijau-se-asia-tenggara

Kalau ngomongin destinasi traveling Pulau Jawa, Jawa Timur gak pernah berhenti jadi buah bibir. Kali ini, CakalangTrans akan mengulas eksotisme yang dimiliki salah satu daerah di Jawa Timur, yaitu Probolinggo. Meski Probolinggo terbagi menjadi kabupaten dan kota, gak ada salahnya kalau kita melihat pariwisatanya sebagai satu kesatuan.

Sebagai daerah yang dikelilingi oleh Gunung Semeru, Gunung Argopuro, dan Gunung Bromo, dan Selat Madura di sisi utara – potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kota Angin ini tentu gak bisa dipandang sebelah mata. Hanya saja, masih banyak yang belum tahu keistimewaan tersembunyi yang dimiliki tempat ini.

Sekali menginjakkan kaki kemari, kamu mungkin akan menganggap Probolinggo serupa surga. Nggak percaya? Yuk, kita telisik eksotisme Probolinggo satu per satu!

 

 

1. Kita mulai dengan wisata pantainya. Menghadap Selat Madura, Probolinggo punya Pantai Bentar dengan panoramanya nan mempesona

Pantai Bentar Indah

Pantai Bentar Indah atau yang lebih dikenal dengan pantai Bentar adalah pantai andalan kabupaten Probolinggo yang tak boleh kamu lewatkan. Letak pantai yang berada di (lebih…)

Siapa yang gak mengenal Gunung Semeru? Gunung yang dijuluki puncak abadi para dewa ini adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa yang tentunya menantang para pendaki untuk menggapai puncaknya. Gunung ini pun kian terkenal setelah film 5cm yang mengambil tema pendakian ke Semeru meledak di bioskop.

Bagi pendaki sejati, Gunung Semeru memang menjadi salah satu gunung yang wajib dijamahi setidaknya sekali seumur hidup. Siapa sih yang gak ingin menyambangi kecantikan fajar di Ranu Kumbolo dengan mata kepala sendiri? Tapi, cuma sekali mendaki Semeru takkan cukup buatmu. Kamu akan rindu untuk mendatanginya lagi dan lagi.

Nah, agar kamu bisa tuntas menjamahi setiap eksotisme yang dimiliki Gunung Semeru, CakalangTrans sudah menyiapkan untukmu kiat-kiat lengkapnya.

 

 

Agar pendakianmu tuntas, pilih waktu yang tepat untuk mendaki Semeru, yaitu pada musim kemarau antara Mei–September

Tanjakan Cinta Gunung Semeru

Sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, puncak gunung Semeru memang (lebih…)

Puncak-puncak gunung memang menarik untuk dijelajahi. Selain panoramanya yang memukau, mendaki gunung juga menjadi semacam perjalanan spiritual bagi banyak pendaki. Meskipun sejumlah gunung punya medan yang termasuk ramah, tetap aja keselamatan dan kewaspadaan harus tetap dikedepankan. Pulang adalah misi utama yang kita emban.

Selain menjaga kondisi fisik, cara mengepak keril untuk mendaki gunung juga mesti diperhatikan—terutama buat pendaki pemula. Salah strategi, kerilmu bisa terasa tak nyaman di bahu dan memberatkan langkamu. Nah, biar pendakianmu lancar dan langkahmu terasa ringan, nih perhatikan dulu tips mengepak keril yang sudah CakalangTrans himpun di sini.

 

 

1. Ke mana tujuan dan berapa lama waktu pendakian adalah patokan awal yang harus kamu perhatikan

asdad

Bawaan untuk mendaki Gunung Prau yang cuma semalam dengan medan tanah tentu gak sama dengan jika kamu muncak ke Semeru yang bisa berhari-hari dengan (lebih…)

Banyak orang bertanya, “Apa sih enaknya mendaki gunung? “Kan capek, harus jalan jauh….”

Kegiatan yang satu ini memang penuh seni dan hanya bisa dipahami oleh mereka yang sudah pernah mendaki. Bayangkan, kamu mesti bersusah payah membawa keril yang berat serta berjalan jauh melewati medan yang seringkali membahayakan. Tak jarang pula kita dengar kisah pendaki yang tewas di jalur pendakian.

Meski berat dan melelahkan, anehnya para pendaki tak pernah kehilangan semangat untuk terus berjalan. Gunung yang tinggi tetap dihadapi, jalan yang berliku terus saja dicumbui. Sekali pernah naik gunung, kamu tak akan pernah bisa berhenti. Ada rasa yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata sekalinya kita berhasil menggapai puncaknya.

Meski tak banyak bisa dimengerti, inilah alasan yang membuat kami, para pendaki selalu mengangkat keril demi mendaki kembali…

 

 

1. Mendaki gunung adalah perjalanan hati; perjalanan untuk menaklukkan dirimu sendiri

Mendaki gunung

Jika banyak pendaki yang berkata bahwa sebuah pendakian adalah perjalanan menaklukkan diri sendiri, sepertinya ungkapan itu memang benar adanya. (lebih…)